Perencanaan produksi merupakan upaya perusahaan dalam menentukan jumlah yang harus diproduksi untuk memenuhi permintaan pasar. Penentuan jumlah produksi yang direncanakan dengan tepat akan membantu keberhasilan perencanaan produksi yang telah dibuat. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui berapa jumlah yang harus diproduksi perusahaan untuk mencapai titik impasnya. Metode Analisis data yang digunakan adalah perencanaan produksi dalam upaya penentuan volume produksi dengan menggunakan metode Break Event Point (BEP). Penelitian ini dilakukan di UKM CYT 144 Palembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mencapai titik impas di tahun 2017, jumlah yang harus diproduksi perusahaan adalah produk kemplang sebanyak 2.502 unit, produk kerupuk sebanyak 1.377 unit, dan produk tekwan sebanyak 1.608 unit. Sedangkan perencanaan penjualan produk yang dilakukan oleh UKM CYT 144 tahun 2017 ditetapkan berdasarkan pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya selama empat tahun terakhir. Untuk hasil perhitungan ramalan penjualan tahun 2017 digunakan metode least square, dengan hasil peramalan penjualan untuk produk kemplang sebesar 29.880 unit, produk kerupuk sebesar 16.440 unit, dan produk tekwan sebesar 19.200 unit.