Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh masa perikatan audit jangka pendek, management change, dan ukuran KAP terhadap auditor switching. Beberapa penelitian sebelumnya mengenai auditor switching memperlihatkan hasil-hasil yang berbeda. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian ulang untuk menguji teori tentang auditor switching. Auditor switching merupakan perilaku perpindahan auditor yang dilakukan oleh perusahaan, baik yang dilakukan secara mandatory maupun voluntary. Isu utama pergantian auditor secara mandatory, yaitu karena adanya peraturan mengenai rotasi audit. Sementara itu, isu utama pergantian auditor secara voluntary lebih dilihat dari faktor-faktor klien. Di Indonesia, peraturan mengenai rotasi audit diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 pasal 3 Tentang ?Jasa Akuntan Publik? yang berlaku sejak tanggal 5 Februari 2008. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu metode pengumpulan sampel yang berdasarkan tujuan penelitian. Berdasarkan metode purposive sampling, jumlah sampel dalam penelitian ini, yaitu sebesar 143 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2015 dan yang memenuhi kriteria sampel dalam penelitian ini, yaitu sebesar 38 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2015. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi logistik (logistic regression) pada aplikasi program SPSS 22. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masa perikatan audit jangka pendek berpengaruh signifikan terhadap auditor switching, sedangkan management change dan ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching.


Kata Kunci : Auditor Switching, Masa Perikatan Audit Jangka Pendek, Management Change, Ukuran KAP