ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya perbedaan antara auditor yang melakukan fraud dan tidak melakukan fraud di Badan Pemeriksa Keuangan terkait teori fraud Diamond yaitu tekanan (pressure), kesempatan (opportunity), pembenaran (rationalization) dan kemampuan (capability). Data penelitian ini diperoleh dari kuesioner (primer) dengan mengambil responden sebanyak 80 auditor pemerintah di Badan Pemeriksa Keuangan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Analisis data menggunakan uji beda independent sample t- test. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, tidak terdapat perbedaan terkait tekanan antara auditor yang melakukan fraud dan tidak melakukan fraud di Badan Pemeriksa keuangan, terdapat perbedaan terkait kesempatan antara auditor yang melakukan fraud dan tidak melakukan fraud di Badan Pemeriksa Keuangan, tidak terdapat perbedaan terkait pembenaran antara auditor yang melakukan fraud dan tidak melakukan fraud di Badan Pemeriksa Keuangan, terdapat perbedaan terkait kemampuan antara auditor yang melakukan fraud dan tidak melakukan fraud di Badan Pemeriksa Keuangan.
Kata kunci : Fraud, Fraud Triangle dan Fraud Diamond, Tekanan, Kesempatan,
Pembenaran dan Kemampuan.