Perjanjian dibuat untuk mengatur kehidupan masyarakat, baik mengatur hubungan orang perorangan maupun hubungan antar masyarakat agar tidak terjadi benturan kepentingan dalam masyarakat. Namun, wanprestasi kerap kali terjadi dalam kehidupan masyarakat sebagaimana tidak dilaksanakannya prestasi atau kewajiban yang semestinya dilaksanakan sesuai perjanjian. Seperti hal nya yang terjadi dalam perjanjian jual beli alat berat antara penggugat Arwan Koty dengan tergugat PT. IndoTruck Utama yang menimbulkan wanprestasi dalam Putusan Perkara Nomor: 181/Pdt.G/2020/PN/Jkt.Utr. Tujuan penelitian dari skripsi ini, yaitu untuk mengetahui perbuatan tergugat merupakan perbuatan wanprestasi dan akibat hukum dari perjanjian jual beli alat berat Crawler Excavator Volvo EC 210D. Skripsi ini menggunakan metode penelitian hukum normatif yang dilakukan dengan cara mengkaji data sekunder yang diperoleh dari penelitian kepustakaan. Simpulan dalam skripsi ini bahwa tergugat memenuhi salah satu bentuk wanprestasi yaitu tidak melaksanakan prestasi sama sekali dalam perjanjian jual beli alat berat tersebut. Akibat hukum yang diperoleh tergugat yaitu: membayar ganti kerugian (materiil) kepada penggugat secara sekaligus dan seketika sebesar Rp.1.265.000.000,- (satu milyar dua ratus enam puluh lima juta rupiah), membayar bunga keuntungan (interenssen) sebesar 6% per tahun x Rp.1.265.000.000,- (satu milyar dua ratus enam puluh lima juta rupiah) dan membayar biaya perkara sejumlah Rp513.000.00 (lima ratus tiga belas ribu rupiah). Kata Kunci: Akibat Hukum, Perjanjian Jual Beli, Wanprestasi