ABSTRAK
(A) KRIZZIA CINDY WAHYU (2013210119)
(B) ANALISIS FITOESTROGEN KOUMESTROL DALAM EKSTRAK
ETANOL 70% KECAMBAH KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) SECARA
KLT-DENSITOMETRI.
(C) Kecambah kedelai (Glycine max (L.) Merr.) merupakan tanaman yang
mengandung senyawa fitoestrogen berupa isoflavon dan koumestrol yang
mempunyai aktivitas estrogenik karena adanya gugus OH dan strukturnya
menyerupai senyawa estrogen di dalam tubuh. Kacang kedelai jenis Anjasmoro
digerminasi menjadi kecambah kedelai berumur 4 hari. Kemudian 2 kg
kecambah kedelai dimaserasi menggunakan etanol 70% menghasilkan ekstrak
kental sebanyak 159,30 mg, dengan rendemen sebesar 7,53%, dan dari hasil
penapisan fitokimia diketahui mengandung senyawa flavonoid, triterpenoid, dan
kumarin. Analisis koumestrol dilakukan menggunakan metode KLTDensitometri yang terlebih dahulu dioptimasi. Validasi metode penetapan kadar
meliputi uji linearitas, uji akurasi, dan uji presisi. Hasil uji lineritas diperoleh
nilai r sebesar 0,9988, uji akurasi dengan nilai perolehan kembali sebesar
94,61%, dan uji presisi dengan nilai SBR sebesar 1,60%. Sistem KLTDensitometri menggunakan fase diam silika gel GF254 dan fase gerak etil
asetat—n-heksan (3:1) dengan panjang gelombang maksimum 343 nm.
Penetapan kadar koumestrol dilakukan dengan menotolkan larutan uji 20.000
bpj dan larutan BP 5 bpj pada lempeng silika gel GF254, dieluasi, dan dianalisis
menggunakan densitometer. Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa
metode KLT-Densitometri merupakan metode yang efektif, efisien, dan aman,
serta memiliki sensitivitas tinggi. Hasil pengukuran kadar koumestrol dalam
ekstrak kecambah kedelai etanol 70% menunjukkan hasil yang akurat dan
presisi dengan kadar sebesar 108 bpj.
(D) xv + 74 halaman; 12 tabel; 17 gambar; 14 lampiran.
(E) Kata kunci: kecambah kedelai, Glycine max (L.) Merr., fitoestrogen,
koumestrol, KLT-Densitometri.
(F) Daftar Rujukan: 32 buah (1969-2017)
(G) Dra. Faridah, M.Si., Apt.
(H) 2017