Detail Cantuman
Karya Ilmiah Mahasiswa
UJI AKTIVITAS ANTI-INFLAMASI EKSTRAK ETANOL 96% DAN NANOPARTIKEL EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) DENGAN METODE PENGHAMBATAN DENATURASI PROTEIN
ABSTRAK
(A) AGI WIDIA AMANDA (2013210005)
(B)UJI AKTIVITAS ANTI-INFLAMASI EKSTRAK ETANOL 96% DAN
NANOPARTIKEL EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK
(Curcuma xanthorrhiza Roxb.) DENGAN METODE PENGHAMBATAN
DENATURASI PROTEIN
(C) xii + 101 halaman; 10 tabel; 2 gambar; 23 lampiran
(D) Kata Kunci: Anti-inflamasi, Ekstrak, Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.),
Nanopartikel, Denaturasi protein.
(E) Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) merupakan salah satu tanaman yang
memiliki aktivitas anti-inflamasi. Tujuan dari penelitian ini untuk
membandingkan aktivitas anti-inflamasi dari ekstrak rimpang temulawak dengan
nanopartikelnya. Ekstrak etanol 96% rimpang temulawak dalam penelitian ini
akan dibuat ke dalam bentuk nanopartikel. Nanopartikel ekstrak diduga memiliki
aktivitas anti-inflamasi yang lebih baik karena keuntungan yang dimiliki
nanopartikel, salah satunya adalah meningkatkan bioavailabilitas obat. Ekstrak
rimpang temulawak dibuat dengan maserasi yang menggunakan pelarut etanol
96%. Ekstrak dibuat menjadi nanopartikel dengan metode gelasi ionik dimana
menggunakan kitosan dan tripolifosfat. Uji aktivitas anti-inflamasi in vitro
dilakukan dengan metode penghambatan denaturasi protein. Hasil uji aktivitas
anti-inflamasi dengan menggunakan metode penghambatan denaturasi protein
pada ekstrak dan nanopartikel ekstrak rimpang temulawak menunjukkan
memiliki aktivitas anti-inflamasi. Hasil penapisan fitokimia ekstrak menunjukkan
adanya golongan senyawa flavonoid yang berperan dalam menghambat
denaturasi protein sebagai aktivitas anti-inflamasi. Nanopartikel ekstrak yang
digunakan memenuhi syarat mutu nanopartikel dengan ukuran rata-rata 157,8 nm
dan indeks polidispersitas 0,488 serta nilai potensial zeta sebesar +51,4 mV.
Hasil menunjukkan nilai rata-rata penghambatan denaturasi protein (IC50) dari
ekstrak rimpang temulawak 521,67±5,80 bpj sedangkan nilai IC50 dari
nanopartikel ekstrak yang diuji yaitu 398,02±1,78 bpj. Berdasarkan hasil IC50
diperoleh bahwa nanopartikel ekstrak rimpang temulawak memiliki aktivitas
anti-inflamasi yang lebih baik daripada ekstrak etanol 96%.
(F) Daftar Rujukan: 34 buah (1966-2017)
(G) Dr. Yunahara Farida, M.Si., Apt.; Prof. Dr. Shirly Kumala, M.Biomed., Apt.
(H) 2018
Ketersediaan
KF 1776/18 | 1776 | Perpustakaan Fakultas Farmasi | T E R S E D I A |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
1776/18
|
Penerbit | Fakultas Farmasi Universitas Pancasila: Jakarta., 2018 |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN/NPM |
-
|
Klasifikasi |
KF 1776/18
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain