No image available for this title

Karya Ilmiah Mahasiswa

PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI MASERASI DAN REFLUKS TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 96% DAUN NILAM (Pogostemon cablin Benth.) PADA BAKTERI PENYEBAB JERAWAT



ABSTRAK
(A). ADARA AFIFAH FADHILAH (2015210002)
(B). PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI MASERASI DAN REFLUKS
TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 96% DAUN
NILAM (Pogostemon cablin Bent.) PADA BAKTERI PENYEBAB JERAWAT
(C). xii+ 85 Halaman; 12 Tabel; 14 Gambar; 15 Lampiran.
(D). Kata kunci : nilam, jerawat, maserasi, refluks, antibakteri.
(E). Jerawat merupakan penyakit permukaan kulit yang muncul saat kelenjar minyak
terlalu aktif mengakibatkan pori-pori kulit tersumbat oleh timbunan lemak yang
berlebihan sehingga bakteri penyebab jerawat berkembang dan memicu
inflamasi. Di Indonesia terdapat berbagai macam tanaman yang dapat berkhasiat
sebagai antijerawat salah satunya adalah daun nilam. Salah satu kandungan yang
terdapat pada daun nilam (Pogostemon cablin Benth.) yang bersifat sebagai
antibakteri adalah minyak atsiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
aktivitas daun nilam sebagai antijerawat serta mengetahui ada atau tidaknya
perbedaan metode ekstraksi terhadap aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol
96% daun nilam. Daun nilam diekstraksi dengan dua metode yaitu maserasi dan
refluks, selanjutnya dilakukan uji skrining fitokimia dan uji aktivitas antibakteri
menggunakan metode difusi cakram dengan kontrol positif kloramfenikol 30
µg/ml. Hasil skrining menunjukkan bahwa ekstrak daun nilam mengandung
flavonoid, saponin, tanin, steroid, triterpenoid dan minyak atsiri. Hasil uji
aktivitas antibakteri dari ekstrak daun nilam pada bakteri uji pada konsentrasi
50% memberikan daya hambat yang lebih baik pada ekstrak yang diperoleh
secara maserasi dan refluks dimana pada bakteri Staphyloccous aureus ATCC
25923 memiliki daya hambat sebesar 22,57 mm untuk maserasi dan 18,84 mm
untuk refluks. Pada Staphylococcus epidermidis ATCC 12228 memiliki daya
hambat sebesar 19,31 mm untuk maserasi dan 17,67 mm untuk refluks. Pada
Propionibacterium acnes ATCC 11827 memiliki daya hambat sebesar 14,93
mm untuk maserasi dan 13,85 mm untuk refluks. Berdasarkan penelitian ini
terdapat perbedaan bermakna metode ekstraksi yang digunakan terhadap
aktivitas antibakteri dan metode ekstraksi secara maserasi memberikan daya
hambat yang lebih baik dibandingkan metode refluks.
(F). Daftar Rujukan : 38 buah (1998-2018)
(G). Dr. Yunahara Farida, M.Si, Apt., Nur Miftahurrohmah, S.Si, M.Si, Apt.
(H). 2019


Ketersediaan

KF 1835/191835Perpustakaan Fakultas FarmasiT E R S E D I A

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
1835/19
Penerbit Fakultas Farmasi Universitas Pancasila: Jakarta.,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN/NPM
-
Klasifikasi
KF 1835/19
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain



Pencarian Spesifik


Judul:
Pengarang:
Penerbit:
Koleksi:
Lokasi:

Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this