Peran pentingnya diplomasi kebudayaan mengilhami para Pemimpin dunia dalam merancang
strategi diplomasi budaya yang tepat nan berkelanjutan. Melalui sudut pandang itu, makalah yang berbasis penelitian ini dilakukan untuk mengenali pola-pola kehidupan diplomasi kebudayaan ala Soekarno. Polapola yang itu sebagai referensi dalam perumusan tatanan institusional bagi terciptanya pengindustrian karya budaya sehingga terwujudkan suatu strategi diplomasi budaya yang efektif serta berkelanjutan.
Pada eranya, Soekarno, mengawali diplomasi kebudayaan melalui eksplorasi ke-indonesia-an di segala lini dalam ragam budaya teraga dan tak teraga sekaligus. Dalam arsitektur, Soekarno menggelar karya Arsitektur Modern yang berbasis budaya Jawa Kuno, dan pada tataran ini, Soekarno telah mengantarkan Tugu Nasional sebagai tengaran diplomasi budaya teraga kelas dunia yang menyejarah. Selain itu, terjejak sejumlah beksan/tarian indah yang mengemuka dalam sajian tari lepas berpasangan dan sendratari. Kekuatan diplomasi budaya ala Soekarno, tersebab oleh keinginan menjadi ‘ada’ di percaturan dunia manca yang menyeruuak bagai “Panggung Indonesia” melalui sedikitnya tujuh aktivitas kunci yang ter-integrasi dalam pembentukannya, antara lain : 1) pembentukan kreator, 2) proses artistik kreatif, 3) pembuatan 'mock up'/ sample, 4) pembuatan pola/blue print/gambar kerja terukur, 5) uji coba dan apresiasi, 6) media pementasan/pameran, dan 7) produksi.