Kawasan Tugu Pal Putih merupakan titik penting di kota Yogyakarta. Pada titik ini terdapat sebuah tugu di tengah persimpangan jalan utama kota yang sekaligus merupakan sumbu filosofis kota Yogyakarta. Kondisi visual lingkungan area tugu sangat menarik dan menjadi rujukan bagi masyarakat dalam menentukan arah perjalanan dan tujuan di sekitar tugu maupun untuk menuju tempat-tempat lain yang jauh. Kondisi visual area tugu dipersepsikan baik oleh para pengamat, sehingga Tugu memiliki daya visual yang tinggi. Pada penilaian dalam 5 skala pengukuran persepsi, area tugu dipersepsikan baik dengan nilai rata-rata sebesar 4,28 point. Area yang menjadi latar belakang Tugu memiliki peran penting dalam menghasilkan daya visual yang baik. Hal ini terlihat pada arah pandang pengamat menghadap ke timur sebagai arah hadap dengan daya visual tertinggi. Situasi ini yang terbentuk karena pandangan ke arah tersebut diimbangi dengan wajah kawasan yang lebih tertata di sisi timur Tugu. Nilai yang diperoleh pada arah pandang tersebut adalah 4,38. Secara rata-rata bidang garis sumbu utama Utara – Selayan memiliki daya visual yang lebih baik daripada bidang sumbu Barat – Timur, sehingga kekuatan bidang Utara – Selatan masih dominan sebagai sumbu filosofis kota Yogyakarta. Nila daya visual bidang sumbu filosofis Utara – Selatan adalah sebesar 4,30 point. Kondisi kepadatan aktivitas dan lalu-lintas juga memiliki andil terhadap naik turunnya daya visual area tugu. Pada saat lengang daya visual area tugu cenderung lebih tinggi, sebaliknya saat Tugu dikelilingi oleh banyak aktivitas harian warga, daya visualnya cenderung mengalami penurunan. Pada saat lengang nilai rata-rata daya visual area tugu adalah sebesar 4,38, dan pada saat lebih ramai daya visualnya menurun ke angka 4,17. Oleh karena itu perlu adanya pengelolaan pola aktivitas yang lebih baik, serta penataan wajah kawasan di sekitar area tugu, agar Tugu Pal Putih tetap terjaga eksistensinya sebagai landmark dan pengikat sumbu filosofis kota