Financial distress merupakan keadaan dimana perusahaan mengalami penurunan kondisi keuangan yang terjadi sebelum kebangkrutan. Kebangkrutan perusahaan dapat dilihat dan diukur dari laporan keuangannya. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi financial distress, salah satunya adalah jika manajemen perusahaan tidak dapat mengelola keuangan dengan baik sehingga terjadi penurunan kinerja keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas terhadap financial distress. Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur pada sub sektor farmasi dan sub sektor kosmetik dan barang keperluan rumah tangga yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016 ? 2019. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari situs web Bursa Efek Indonesia. Teknik penentuan data sampel menggunakan purposive sampling. Data dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji asumsi klasik dan uji regresi linear berganda dan menggunakan perangkat lunak Statistical Package for Social Sciences (SPSS) versi 21,0. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa likuiditas yang diukur dengan current ratio tidak memiliki pengaruh terhadap financial distress. Sedangkan solvabilitas yang diukur dengan debt to asset ratio berpengaruh positif terhadap financial distress dan profitabilitas yang diukur dengan return on asset berpengaruh negatif terhadap financial distress. Secara bersama-sama variabel likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas berpengaruh terhadap financial distress.


Kata kunci: financial distress, likuiditas, solvabilitas, profitabilitas