ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap non performing financing (NPF) atau pembiayaan bermasalah pada bank umum syariah, dengan menggunakan komite pemantau risiko (KPR) yang merupakan bagian dari good corporate governance (GCG) sebagai variabel pemoderasi. Faktor yang digunakan dalam penelitian ini antara lain faktor eksternal yang diwakili oleh tingkat inflasi, serta financing to deposit ratio (FDR) yang mewakili faktor internal. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan data sekunder. Teknik pengumpulan data adalah dengan mengumpulkan laporan keuangan dan laporan GCG, serta laporan tingkat inflasi. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh bank umum syariah yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2013 sampai dengan 2017 dan tidak pernah delisting serta selalu mempublikasikan laporan keuangan dan laporan GCG setiap tahunnya yang berjumlah 10 bank umum syariah dari 13 bank umum syariah yang terdaftar. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan structural equation model partial least square (SEM-PLS) dengan aplikasi Warp PLS 5.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial tingkat inflasi dan FDR berpengaruh signifikan terhadap tingkat NPF yang ada. Sedangkan KPR tidak dapat memoderasi pengaruh antara tingkat inflasi dan FDR terhadap NPF.

Kata kunci : inflasi, financing to deposit ratio, non performing financing, komite pemantau risiko, good corporate governance.