Sumber daya manusia di Apotek terdiri dari tenaga kefarmasian dan tenaga penunjang non-tenaga kefarmasian dengan tugas pokok dan kewenangan yang berbeda. Jumlah personil yang dibutuhkan dalam menjalankan operasional Apotek selain dilihat dari jam buka sarana juga diukur dari beban kerja personil. Salah satu metode untuk mengukur beban kerja adalah Work Sampling yang akan menampilkan data waktu dan kegiatan yang dilakukan oleh personil. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan pengamatan dilakukan kepada seluruh tenaga yang terlibat dalam operasional Apotek. Berdasarkan pengamatan diketahui sebesar 23,67% waktu yang ada digunakan untuk melakukan kegiatan produktif langsung, 23,84% waktu digunakan untuk kegiatan produktif tidak langsung, 42,77% waktu digunakan untuk kegiatan non produktif, dan 9,72% waktu digunakan untuk kegiatan pribadi. Dari hasil tersebut maka total beban kerja di Apotek Kasih adalah sebesar 47,51% dan nilai ini masih di bawah persentase beban kerja optimal berdasarkan Ilyas (2011), yaitu sebesar 80%. Oleh karena itu, dapat dilakukan beberapa upaya untuk mengoptimalisasi produktivitas di Apotek Kasih, terutama pada aspek alur kerja, manajemen, dan jumlah staff.