ABSTRAK

Realisasi penerimaan pajak dari tahun 2013 sampai 2019 masih belum mencapai target yang ditetapkan. Selain itu tax ratio Indonesia cenderung menurun dari tahun ke tahun. Hal ini disinyalir akibat Tindakan perpajakan yang agresif dilakukan oleh perusahaan. Faktor-faktor yang dianggap mendukung terjadinya agresifitas perpajakan antara lain karakteristik eksekutif, financial distress, dan manajemen laba. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan menganalisis pengaruh karakteristik eksekutif, financial distress, dan manajemen laba terhadap agresivitas pajak. Untuk manajemen laba sendiri dianggap sebagai mediator karena memiliki kaitan yang saling mempengaruhi dengan financial distress. Data sekunder digunakan dalam penelitian ini dengan objek perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2019. Hasil pengujian menunjukkan karakteristik eksekutif, financial distress, dan manajemen laba berpengaruh terhadap Tindakan perpajakan yang agresif. Manajemen laba juga terbukti mampu memediasi pengaruh financial distress terhadap agresivitas pajak.

Kata Kunci: Agresivitas Pajak, Karakteristik Ekeskutif, Financial Distress, Manajemen Laba