Wajib belajar merupakan salah satu program pemerintah Indonesia dalam usaha memajukan bangsa. Program wajib belajar dapat berjalan baik apabila didukung oleh sarana dan prasarana yang layak, seperti kualitas bangunan pendidikan yang baik.

Kinerja teknis bangunan pendidikan dapat terwujud dengan kualitas baik bila bangunan tersebut dirancang dan dibangun dengan memperhatikan standar teknis suatu bangunan yang sudah ditentukan. Dengan kualitas bangunan pendidikan yang sama di seluruh wilayah Indonesia maka penelitian ini akan mengevaluasi standar kinerja teknis bangunan pendidikan dasar. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui tingkat kelayakan kinerja teknis bangunan pendidikan dasar di Indonesia berdasarkan pedoman desain bangunan sekolah di Asia yang dipersyaratkan oleh UNESCO.

Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan komparatif studi kasus, yaitu enam bangunan pendidikan dasar di provinsi Bali. Enam bangunan pendidikan dikomparasi dengan standar UNESCO berdasarkan aspek environment, teaching spaces dan service areas.

Hasil dari komparasi ini diharapkan dapat lebih mempertimbangkan aspek environment, teaching spaces dan service areas dalam mendesain, pembangunan dan pemeliharaan yang berkelanjutan sehingga kebijakan-kebijakan yang diterapkan lebih lokalitas seperti penggunaan material dan metoda membangun.