Wanprestasi dalam perjanjian pinjam meminjam dilatarbelakangi oleh debitur yang tidak melakukan prestasinya kepada kreditur sesuai dengan apa yang telah diperjanjikan. Salah satu Pengadilan Negeri yang telah memutus perkara wanprestasi dalam perjanjian pinjam meminjam adalah Pengadilan Negeri Kutacane dalam Putusan Nomor: 17/Pdt.G.S/2020/PN.Ktn. Penggugat telah menggugat tergugat karena adanya hutang yang telah jatuh tempo dari perjanjian pinjam meminjam yang telah disepakati. Penggugat telah melakukan teguran kepada tergugat namun tidak ada itikad baik dari tergugat untuk membayar pinjamannya sehingga penggugat mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Kutacane. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan penulisan ini adalah menganalisis dan mengkaji tentang perbuatan wanprestasi tergugat terhadap penggugat serta akibat hukum dari perbuatan yang dilakukan tergugat kepada penggugat yang terdapat dalam Putusan Perkara Nomor 17/Pdt.G.S/2020/PN.Ktn. Untuk membantu menjawab penulisan ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian normatif yaitu penelitian yang ditujukan pada peraturan-peraturan tertulis yang erat kaitannya dengan perpustakaan karena akan membutuhkan data-data yang bersifat sekunder dari perpustakaan. Adapun kesimpulan dari penelitian ini yaitu perbuatan wanprestasi yang dilakukan Tergugat merupakan bentuk wanprestasi tidak melaksanakan apa yang disanggupi akan dilakukannya. Dan akibat hukum dari wanprestasi yang dilakukan Tergugat kepada Penggugat yakni mewajibkan Tergugat untuk membayar seluruh hutangnya serta untuk membayar seluruh biaya perkara. Kata kunci: Wanprestasi, Perjanjian, Pinjam Meminjam