Kerapian merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan untuk menjaga keteraturan baik ruangan maupun barang-barang. Beberapa waktu terakhir muncul teknik untuk merapikan ruangan maupun barang-barang, yaitu dengan cara menyingkirkan barang yang sudah tidak digunakan atau disebut decluttering. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kepuasan hidup pada dewasa awal yang gemar merapikan ruangan ataupun barang-barang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dengan cara online survey untuk mengumpulkan data. Alat ukur yang digunakan adalah Satisfaction With Life Scale (SWLS) oleh Diener, et al (1985) dengan skala likert 4 poin. Seluruh item dinyatakan valid setelah diuji menggunakan korelasi pearson product moment dan diperoleh validitas berkisar 0,675 – 0,924. Reliabilitas alat ukur diuji dengan menggunakan uji reliabilitas alpha cronbach dan diperoleh reliabilitas sebesar 0,848. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 113 dengan kriteria berusia 18-39 tahun yang menyukai kegiatan merapikan ruangan ataupun barang-barang. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis uji beda, yaitu independent sample t-test dan one way anova dengan software SPSS 24. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 65 (57%) partisipan yang menyukai kerapian cenderung merasa puas akan hidupnya. Dalam analisis tambahan yang dilakukan, menunjukkan bahwa intensitas individu dalam merapikan dan pendapatan yang dihasilkan merupakan faktor dalam kepuasan hidup seseorang. Individu yang merapikan ruangan maupun barang yang dimilikinya setiap hari, memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak. Selain itu, Individu yang setuju bahwa kegiatan merapikan barang dapat membuat perasaan mereka bahagia juga memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi.