Ketidakmampuan remaja dalam mengkomunikasikan keinginan dan hak pribadinya dengan tetap mempertimbangkan perspektif orang lain dapat membuat remaja terlibat pada hal-hal yang merugikan dirinya, seperti kenakalan remaja, kecenderungan narkoba, objek perundungan, dan akademik yang buruk. Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh harga diri dan persepsi pola asuh orang tua authoritative terhadap perilaku asertif pada remaja di Jabodetabek. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur perilaku asertif adalah Functional Assertiveness Scale, sementara untuk mengukur harga diri digunakan Rosenberg’ Self Esteem Scale dan Parental Authority Questionnaire untuk mengukur persepsi anak terhadap pola asuh orang tua mereka. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 134 remaja usia 15 – 19 tahun siswa SMA/SMK/MA di Jabodetabek. Hasil penelitian ini adalah harga diri dan pola asuh authoritative secara bersama-sama memengaruhi perilaku asertif. Namun jika diuji secara parsial, hanya pola asuh authoritative saja yang berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku asertif. Sehingga orang tua yang membiasakan anakuntuk berdiskusi di rumah, dapat membuat lebih percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya kepada orang lain.