Dalam penelitian ini auditor switching adalah pergantian auditor yang melakukan
penugasan audit pada suatu perusahaan, karena adanya peraturan wajib tentang
rotasi auditor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh financial
distress, fee audit, opini audit dan audit delay terhadap auditor switching yang
dilakukan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun 2017-2020. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Deskriptif Kuantitatif. Pengambilan sampel didasarkan pada teknik
purpose sampling dengan menggunakan kriteria tertentu sehingga memperoleh
sampel sebanyak 20 perusahaan. Data yang digunakan adalah laporan tahunan atau
laporan keuangan yang diperoleh dari situs web resmi Bursa Efek Indonesia atau
situs web www.idx.co.id. Auditor switching dibedakan menjadi dua yaitu
melakukan auditor switching dan tidak melakukan auditor switching. Financial
distress diukur menggunakan metode altman z-score, fee audit diukur
menggunakan besarnya fee audit yang diungkapkan dalam laporan tahunan, opini
audit dibedakan menjadi dua yaitu opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dan
selain opini wajar tanpa pengecualian, dan audit delay diukur dengan tanggal
laporan audit dikurangi tanggal laporan keuangan. Analisis data dalam penelitian
ini menggunakan teknik analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa financial distress dan fee audit berpengaruuh signifikan terhadap auditor
switching, sedangkan opini audit dan audit delay tidak berpengaruh signifikan
terhadap auditor switching.
Kata kunci: auditor switching, financial distress, fee audit, opini audit, audit
delay.