Di akhir tahun 2019 munculnya virus Covid-19 yang mengakibatkan adanya perubahan
tatanan kehidupan terutama perekonomian yang signifikan. adanya Pembatasan Sosial
Berskala Besar dimasa pandemic Covid-19 yang diterapkan pemerintah Indonesia yang
membuat roda ekonomi mulai tersendat. Salah satunya adalah pada pertumbuhan
ekonomi di industri pariwisata dan rekreasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
pengaruh rasio profitabilitas, likuiditas, leverage, dan operating capacity terhadap
financial distress pada perusahaan di industri pariwisata dan rekreasi era new normal.
Hasil penelitian menunjukkan Dari 5 perusahaan yang diteliti semua mengalami kondisi
financial distress serta secara simultan variabel rasio profitabilitas (ROA), leverage
(DER), likuiditas (CR) dan operating capacity (TATO) berpengaruh signifikan terhadap
kondisi financial distress. secara parsial variabel profitabilitas, leverage, likuiditas
berpengaruh terhadap kondisi financial distress, namun variabel operating capacity
(TATO) tidak berpengrauh terhadap kondisi financial distress. Dapat dikatakan semakin
tinggi rasio profitabilitas, leverage, likuiditas, dan operating capacity maka diperkirakan
dapat meningkatkan nilai financial distress secara bersama-sama. Selain itu, jika semakin
tinggi nilai variabel rasio profitabilitas (ROA) dan rasio likuditas maka semakin rendah
nilai terjadinya financial distress. sedangkan jika nilai leverage (DER) rendah maka dapat
menurunkan terjadinya potensi financial distress pada suatu perusahaan. Hal ini menjadi
implikasi dari penelitian ini. Namun pada variabel operating capacity (TATO) yang
menunjukkan tidak ada perngaruh terhadap financial distress maka semakin tinggi nilai
Total Asset Turnover (TATO) maka tidak mempengaruhi financial distress pada
perusahaan jasa industri pariwisata dan rekreasi di era new normal
Kata kunci : financial distress, profitabilitas, leverage, likuiditas, operating capacity.