Pembangunan kawasan Transit Oriented Development (TOD) pada suatu wilayah
merupakan upaya untuk mengatasi permasalahan kemacetan lalu lintas. Kawasan Dukuh
Atas merupakan lingkungan strategis yang direncanakan menjadi simpul pergerakan
transportasi di Jakarta dan di arahkan sebagai pusat interchange moda transportasi dengan
konsep TOD. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kriteria konsep TOD yang ada
pada kawasan Dukuh Atas dan menganalisis keseuaian karakteristik konsep berjalan kaki
dengan kriteria TOD pada kawasan transit Dukuh Atas. Stasiun Dukuh Atas merupakan
salah satu dari delapan stasiun MRT yang dikembangkan menjadi kawasan TOD di DKI
Jakarta. Variabel dalam penelitian ini menggunakan ITDP (2017) menggunakan analisa
skoring dengan parameter menyesuaikan Permen ATR/BPN No.16 Tahun 2017. Pada
kawasan stasiun transit MRT Dukuh Atas terdapat beberapa moda pendukung lainnya seperti
angkutan umum bus besar Mayasari Bakti, Transjakarta, Light Rail Transit, Commuterline,
Kereta api Bandara dan juga angkutan kota serta KWK (Koperasi Wahana Kalpika). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa karakteristik Kawasan Dukuh Atas pada elemen Berjalan
kaki hanya jalur pejalan kaki yang telah sesuai dengan kriteria TOD karena telah dilengkapi
tactile, peneduh, dan pelindung untuk kenyamanan dan keamanan para pejalan kaki. Maka
kawasan transit stasiun Dukuh Atas belum memenuhi standar kriteria elemen Berjalan/Walk.
Untuk merealisasikan konsep TOD pada emelen berjalan kaki, terdapat prioritas
pengembangan pada kawasan transit Dukuh Atas yaitu pada konektivitas jalur pejalan kaki
dapat ditambahkan sejumlah zebra cross pada persimpangan dan jalan penghubung, serta
meningkatkan ketersediaan peneduh dan pelindung yang cukup untuk para pejalan kaki
dengan menambahkan pohon peneduh dan pembatas untuk pejalan kaki agar nyaman dan
aman pada saat berjalan.