Jakarta terletak pada lempeng tektonik Eurasia. Berdasarkan indeks penduduk terpapar
(jiwa/km2) di Propinsi DKI Jakarta, gempa tergolong parameter yang tinggi. Untuk
menghindari kerusakan struktur bangunan gedung akibat gempa bumi, salah satu cara yang
dapat dilakukan adalah menggunakan peredam beban gempa dengan sistem isolasi dasar
(base isolation system). Ide dasar dari sistem isolasi seismik ini adalah untuk memisahkan
rambatan getaran gempa dari tanah ke dalam struktur bangunan. Pada penelitian ini studi
kasus yang ditinjau adalah Gedung baru Pegadaian Tower yang berada di Jl. Kramat Raya
No. 162 Kelurahan Kenari, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Studi ini mengkaji
permasalahan sejauh mana pengaruh penggunaan Elastomeric Bearing Pad terhadap respons
dinamik struktur bangunan dengan perbandingan tanpa base isolator (fixed base) apabila
terjadi gempa. Hasil kurva performance level gedung fixed base arah X yang memperoleh
target displacement (V,D): V = 1031436,7 kg dan D = 0,54 m, performance level gedung
fixed base arah Y yang memperoleh target displacement (V,D): V = 944045 kg dan D =
0,828 m, performance level gedung HDRB arah X yang memperoleh target displacement
(V,D): V = 521294,7 kg dan D = 0,699 m dan HDRB arah Y tidak memperoleh target
displacement. Dari hasil-hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa struktur termasuk dalam
level kinerja gedung IO (Immediate Occupancy) berdasarkan tabel performance ATC-40,
yaitu tidak ada kerusakan pada komponen struktur namun hanya kerusakan kecil pada
komponen non struktur.