Pengembang properti hotel mulai mengembangkan konsep hotel yang dilengkapi dengan
berbagai fasilitas penunjang diantaranya yaitu jogging track. Area jogging track pada studi
kasus yang diangkat yaitu proyek Hotel Aruss Semarang, direncanakan menggunakan
material penutup decking kayu ulin. Kayu ulin dipilih karena memiliki karakteristik yang
kuat dan tahan, namun relatif mahal. Oleh itu diusulkan penggantian material decking ulin
dengan andesit bakar. Material andesit bakar memiliki karakteristik tahan terhadap
perubahan cuaca karena terbentuk dari proses pembekuan lava vulkanik dan memiliki
permukaan cenderung kasar sehingga cocok digunakan pada permukaan pedestrian. Selain
itu harga material andesit relatif lebih terjangkau dibandingkan kayu ulin, diharapkan dengan
alternatif tersebut dapat menghemat anggaran pelaksanaan. Untuk membuktikan, dilakukan
tahap identifikasi yang menyajikan perbandingan biaya dan durasi dari kedua material
tersebut. Identifikasi biaya dilakukan dengan menggunakan metode biaya langsung (direct
cost) yang dihitung berdasarkan AHS SNI 2022 dengan menggunakan harga upah &
material Kota Semarang tahun 2021. Adapun analisa durasi pelaksanaan akan menggunakan
metode time study, dengan cara menghitung kapasitas produktivitas tenaga kerja melalui
indeks koefisien pekerja pada AHS SNI. Melalui rangkaian identifikasi tersebut, diperoleh
hasil analisa biaya pekerjaan surface jogging track dengan menggunakan material alternatif
berupa andesit bakar lebih murah Rp307.031.041,00 (73,91%) dibandingkan material kayu
ulin. Sementara melalui analisa durasi diketahui waktu pelaksanaan material andesit bakar
hanya membutuhkan waktu selama 13 hari sedangkan material kayu ulin butuh waktu
selama 36 hari, atau 23 hari lebih cepat. Berdasarkan informasi tersebut dapat disimpulkan
penggunaan andesit bakar dapat menjadi alternatif material permukaan area jogging track
apabila ditinjau melalui aspek biaya dan waktu.