Polimer mukoadhesif banyak digunakan dalam sistem penghantaran obat
mukoadhesif karena memiliki banyak keuntungan seperti memperpanjang
waktu tinggal obat. Namun polimer ini hanya memberikan adhesi yang lemah
sehingga dikembangkan tiomer yang diharapkan dengan adanya gugus tiol
bebas dapat meningkatkan sifat mukoadhesif dengan pembentukan ikatan
disulfida. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis dan mengoptimasi tiomer
HPMC-sisteamin agar didapat tiomer dengan gugus tiol bebas tertinggi.
HPMC akan dioksidasi dengan natrium periodat membentuk selulosa dialdehid
dan dilakukan reaksi reduksi aminasi menggunakan natrium borohidrid
sebagai pereduksi dan ligan sisteamin sebagai pendonor gugus tiol bebas.
Dilakukan optimasi penambahan sisteamin dengan bobot 0,125 gram, 0,25
gram, dan 0,5 gram, didapat jumlah gugus tiol bebas berturut-turut adalah
193,2070 ± 6,6088 µmol/g, 230,3716 ± 8,8433 µmol/g, dan 273,2792 ±
15,2046 µmol/g, sehingga formula terbaik adalah sisteamin 0,5 gram. Sintesis
tiomer HPMC-sisteamin 0,5 gram dengan natrium sianoborohidrid
menghasilkan gugus tiol bebas sebanyak 795,5534 ± 45,4192 µmol/g. Telah
terbentuk tiomer berdasarkan hasil uji gugus amin primer menggunakan
pereaksi TNBS, spektrum FTIR, dan termogram DSC. Waktu kontak tablet
tiomer pada musin adalah 12 jam, terdapat penurunan sifat mukoadhesif.
Tiomer mengembang pada 60 menit pertama dan mengalami penurunan bobot
setelahnya, sehingga tidak terjadi peningkatan swelling behavior. Terdapat
penurunan viskositas pada tiomer-musin dibandingkan dengan HPMC-musin,
namun tiomer memiliki kelarutan yang lebih baik. Berdasarkan hasil
penelitian, tiomer HPMC-sisteamin bukan merupakan tiomer yang baik untuk
sistem penghantaran obat mukoadhesif.