Emas adalah zat yang dapat digunakan sebagai katalis pembentukan kolagen yang dapat
membantu regenerasi kulit. Alfa bisabolol merupakan senyawa antioksidan alami yang
dapat digunakan untuk membantu regenerasi dan mencerahkan kulit. Emas memiliki
kelarutan yang buruk dan alfa bisabolol mudah teroksidasi menyebabkan rendahnya
bioavabilitas, sehingga tidak tercapai efek terapi yang diinginkan. Penelitian ini
bertujuan untuk memformulasikan emas dan alfa bisabolol dengan teknik SNEDDS
(Self Nanoemulsifying Drug Delivery System) untuk memperkecil ukuran dan
penyebaran partikel emas secara homogen. Metode yang digunakan untuk membuat
formula SNEDDS yang terdiri dari minyak zaitun, tween 80 (surfaktan), propilen glikol
(kosurfaktan) yaitu metode Simplex Lattice Design (SLD). Respon diuji terhadap 14
formula yaitu tingkat kejernihan emulsi diukur menggunakan spektrofotometer pada
panjang gelombang 650 nm dan pH SNEDDS dengan menggunakan Design Expert
versi 13. Verifikasi dengan analisis statistik menggunakan one sample-t test kemudian
dievaluasi ukuran partikel, indeks polidispersitas, dan potensial zeta. Komposisi
formula optimum minyak zaitun (3,00%); tween 80 (90,00%); dan propilen glikol
(7,00%) dengan dosis emas 5,2 mg dan alfa bisabolol 0,6 mL. Hasil karakterisasi
menunjukkan nilai transmittan 99,50% ± 0,08 dan pH 7,36 ± 0,01. Evaluasi SNEDDS
menunjukkan ukuran partikel 30,90 nm; PI 0,350; dan zeta potensial -19,1 mV serta
kandungan alfa bisabolol 100,75% ± 0,41. Dapat disimpulkan hasil menunjukkan tidak
ada perbedaan yang signifikan (p>0,05) antara pengamatan dan prediksi Design Expert.