Kurkumin (diferuloylmethane; 1,7-bis [4-hydroxy-3-methoxyphenyl] – 1,6
heptane-3,5-dione) termasuk dalam golongan polifenol hidrofobik yang
memiliki khasiat sebagai antioksidan, antiinflamasi, antibakteri, dan
antikanker. Kurkumin memiliki bioavailabilitas yang cukup rendah karena
kelarutan yang rendah, laju disolusi yang rendah, ketidakstabilan senyawa di
pH usus dan metabolisme lintas pertama di usus dan hati. Penelitian ini
bertujuan untuk memperoleh data profil farmakokinetika (AUC, Cl, t
1
2
⁄ ,
dan Vd) dari kurkumin dan nanopartikel kurkumin berbasis etil selulosasisteamin.
Pada
tikus
jantan
Sprague
Dawley
dibagi
menjadi
dua
kelompok

yang

diberikan kurkumin dan nanokurkurmin dengan dosis 200mg/KgBB
dengan konsentrasi kurkumin sebesar 1,45% melalui oral. Darah diambil
melalui sinus mata orbitalis pada titik waktu tertentu dan dianalisis dengan
metode HPLC. Profil farmakokinetika dianalisis secara statistik dengan
metode T-Test Independent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil
farmakokinetik nanopartikel kurkumin dapat meningkatkan Cp sebesar
3413,728 ng/mL, Tp 2,34 menit, AUC0-t sebesar 13764,688 ng.jam/mL,
AUCt-inf sebesar 3083,96 ng.jam/mL, Vd sebesar 2.4369 L/kg,
memperpanjang t1/2 eliminasi menjadi 3,5 jam, dan menurunkan klirens
menjadi 0,00609 L/kg/jam dibandingkan dengan kurkumin. Kurkumin yang
diformulasikan dalam bentuk nanopartikel berbasis etil selulosa-sisteamin
dapat meningkatkan absorpsi kurkumin dalam plasma darah tikus jantan galur
Sprague-Dawley dan memiliki profil farmakokinetika yang lebih baik.