Daun galoba merah (Alpinia zerumbet (Pers.) B.L Burt & R.M Sm) telah
diketahui memiliki kandungan senyawa kavain (kavalactone) yang berpotensi
sebagai anti-inflamasi dengan mekanisme menghambat pembentukan mediator
inflamasi. Terdapat dua komponen utama kavain, yaitu dihydro-5,6-
dihydrokavain (DDK) dan turunan 5,6-dihydrokavain (DK). Gel merupakan
sediaan setengah padat yang ditujukan untuk pemakaian topikal yang memiliki
keuntungan tidak lengket, menghasilkan stabilitas yang lebih baik, dan
pembuatannya yang sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan
gel dari ekstrak daun galoba merah yang stabil secara fisika dan kimia yang
berkhasiat sebagai anti-inflamasi. Daun galoba merah diekstraksi secara
maserasi dengan etanol 70% dan dibuat menjadi sediaan gel. Dibuat 3 formulasi
gel dari ekstrak daun galoba merah dengan konsentrasi yaitu 1%, 2%, dan 3%.
Kemudian sediaan gel diuji parameter mutu secara fisika kimia meliputi uji sifat
alir, uji organoleptik, uji daya sebar, dan uji pH. Pengujian anti-inflamasi
dilakukan dengan metode winter yaitu dengan menyuntikan karagenan secara
intraplantar ke telapak kaki tikus dan diukur volume udema dengan alat
pletismometer air raksa. Hasil penelitian gel ekstrak daun galoba merah memiliki
sifat alir tiksotropi-plastis, homogen, mudah menyebar, dan memiliki rentang pH
5,54-5,98. Hasil uji anti-inflamasi dengan metode winter menunjukan gel pada
formula 1 memiliki persentase efektivitas sebesar 39,53%, formula 2 memiliki
persentase efektivitas 53,23% dan formula 3 memiliki persentase efektivitas
sebesar 86,71%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu telah didapatkan formula
gel ekstrak daun galoba merah yang stabil secara fisika dan kimia dan terbukti
berkhasiat sebagai anti-inflamasi.