Propolis diketahui dapat dimanfaatkan sebagai antiinflamasi, antioksidan dan
imunomodulator serta berpotensi sebagai obat antivirus. Dari hasil penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa mikroenkapsulasi dengan menggunakan
spray drying telah berhasil memperbaiki tampilan fisik dan indeks kelarutan
propolis. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan
variasi konsentrasi bahan pengikat avicel PH 102 terhadap sifat fisik tablet
propolis. Pada penelitian ini serbuk kering mikrokapsul propolis
dikembangkan menjadi sediaan tablet dengan metode cetak langsung. Serbuk
kering mikrokapsul propolis diformulasi dengan variasi konsentrasi avicel PH
102 sebesar 50%, 75% dan 100%. Tablet hasil dari formulasi tersebut
masing-masing ditetapkan parameter mutu sediaannya. Hasil penelitian
menunjukkan serbuk kering mikrokapsul memiliki bentuk fisik serbuk
berwarna kuning kecokelatan, waktu alir 0,413g/detik, kompresibilitas
18,56% dan serbuk halus 80,04%. Dari ketiga formula yang dihasilkan,
formula III merupakan formula paling baik dengan diameter tablet
11,11±0,01mm; ketebalan tablet 5,26±0,03mm; waktu hancur tablet 9 menit
59 detik; kekerasan tablet 15,46±0,84 kg/cm
; keseragaman bobot
506,74±2,86 mg; friabilitas tablet 0,28±0,03 %; kontaminasi logam Pb dan
Cd tidak terdeteksi; cemaran mikroba dengan Angka Lempeng Total (ALT)
4,20 x 10
2
2
koloni/g dan kadar air
tablet 5,75%. Dari hasil evaluasi didapatkan formula III dengan konsentrasi
avicel PH 102 sebesar 100% memiliki waktu hancur yang relatif lebih baik
dibandingkan kedua formula lainnya. Berdasarkan uji statistik ANOVA satu
arah menunjukkan hasil p-value < 0,05 yang berarti variasi konsentrasi avicel
PH 102 memberikan perbedaan yang bermakna terhadap kekerasan dan
waktu hancur tablet. Semakin tinggi konsentrasi avicel PH 102 maka
meningkatkan kekerasan dan memperlama waktu hancur.
koloni/g, Angka Kapang Khamir 1,18 x 10
2