Pasien COVID-19 dengan komorbid hipertensi memiliki hasil kesehatan yang
buruk, memiliki jumlah hari rawat yang panjang, masuk ICU bahkan memiliki
risiko kematian. Tujuan penelitian untuk mengetahui profil pengobatan pasien
COVID-19 dengan komorbid hipertensi, lama rawat dan outcome klinis pasien
COVID-19 di Rumah Sakit Pemerintah di Kota Kupang periode Juni 2020Februari

2021 dengan 143 sampel. Penelitian ini menggunakan desain studi
observasional deskriptif retrospektif dengan analisis univariabel. Bahan
penelitian; data rekam medik pasien COVID-19 komorbid hipertensi,
menggunakan metode total sampling. Hasil penelitian; penggunaan obat tunggal
antihipertensi 51,7% golongan CCB digunakan Amlodipine 35,7%, kombinasi 2
obat 17,5% golongan CCB+Tiazid digunakan Amlodipine+Tiazid 5,6%,
kombinasi 3 obat 3,5% golongan ARB+Tiazid+CCB digunakan yaitu
Candesartan+Tiazid+Amlodipine 1,4%. Obat-obat COVID-19 yang digunakan
yaitu Vitamin C 76,2%, Oseltamivir 66,4%, Levofloxacin 59,4%, Dexametason
25,2%, Klorokuin 17,5%, obat simtomatis yang digunakan adalah Acetylsistein
56,6%, Omeprazole 55,2% dan Parasetamol 30,8%. Rata-rata hari rawat pasien
12-13 hari, dengan outcome klinis pasien pulang sebanyak 88,1% dan pasien
meninggal 18,9%. Berdasarkan hasil penelitian pasien terkonfirmasi COVID-19
komorbid hipertensi di Rumah sakit pemerintah di Kota Kupang periode Juni
2020-Februari 2021 dapat disimpulkan bahwa ; profil obat hipertensi yang
digunakan pada pasien COVID-19 adalah obat tunggal yaitu Amlodipin,
kombinasi 2 obat yaitu Amlodipin dan Tiazid, kombinasi 3 obat yaitu
Candesartan+Tiazid+Amlodipin, sedangkan Obat-obat COVID yang digunakan
adalah; Vitamin C, Oseltamivir, Levofloxacin, Dexametason, Klorokuin dengan
obat simtomatis Acetylsistein, Omeprazole dan parasetamol. Rata-rata hari rawat
12-13 hari dengan outcome klinis pasien pulang lebih banyak dari pada yang
meninggal.