Depigmentasi kulit berkaitan erat dengan produksi melanin berlebih serta
enzim tirosinase. Senyawa yang dapat menghambat depigmentasi kulit yaitu
senyawa flavonoid, yang diduga terkandung dalam Daun Cantigi. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh konsentrasi nanopartikel
ekstrak daun Cantigi terhadap aktivitas antitirosinase pada sediaan serum gel.
Daun Cantigi diekstrak dengan maserasi bertingkat kemudian dibuat menjadi
nanopartikel dengan pembawa gelatin. Nanopartikel gelatin dikarakterisasi
ukuran partikel, potensial zeta, morfologi (SEM), dan aktivitas antitirosinase.
Serum gel diformulasikan menjadi 1 formula blangko dan 3 formula dengan
variasi konsentrasi nanopartikel. Serum gel yang dihasilkan dievaluasi
parameter fisik, dan kimianya serta diuji aktivitas antitirosinase antar
formula. Pengujian aktivitas antitirosinase dilakukan dengan menggunakan
ELISA reader pada panjang gelombang 340nm. Berdasarkan hasil penelitian
ini, aktivitas antitirosinase pada ekstrak dan nanopartikel ekstrak daun cantigi
sebesar 196,8846 ppm dan 53,5538 ppm. Hasil uji evaluasi 4 formula
menunjukkan semua formula berbentuk semi padat, jernih, berwarna agak
kekuningan, berbau oleum rosae, dan homogen. Semakin tinggi dosis
nanopartikel yang digunakan maka semakin kecil nilai viskositas dan pH
yaitu 1650-2350 cPs dan 5,35-5,77. Hasil aktivitas pada sediaan serum gel
yaitu (Formula I,II, dan III Dari hasil yang diperoleh yaitu (263,2731 ppm ,
229,895 ppm dan 225,7320 ppm). Dari hasil ini menunjukkan tidak ada
pengaruh yang signifikan antara konsentrasi nanopartikel ekstrak daun cantigi
terhadap Aktivitas antitirosinase sediaan tiap formula.