Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan suatu penyakit yang
mengganggu sistem kekebalan tubuh dengan menekan dan menurunkan jumlah
sel CD4 sehingga meningkatkan resiko infeksi Oportunistik (IO). Tuberkulosis
merupakan IO tersering di Indonesia dimana TB-HIV ini dapat dicegah dengan
adanya terapi kombinasi antiretroviral (ARV) dan Obat anti tuberkulosis (OAT)
secara rutin. Faktanya , tingkat kepatuhan pasien TB-HIV masih rendah sehingga
menurunkan keberhasilan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi pola penggunaan dan kesesuaian terkait penggunaan OAT dan
ARV pada pasien TB –HIV berdasarkan Pedoman Pengobatan Kolaborasi TBHIV
tahun
2015

serta
untuk
mengetahui

kepatuhan
waktu
kontrol
pada
pasien

TB
–HIV
sesuai
jadwal
yang
telah
ditentukan
di
RSUD
Depati
tahun
2018-
2019.

Penelitian

ini dilakukan di RSUD Depati Bahrin secara observasional dengan
prinsip cross sectional berdasarkan data rekam medik pasien TB-HIV tahun 2018
dan 2019 dengan design studi secara retrospektif deskriptif . Pengambilan data
dilakukan selama 2 bulan (Mei-Juni 2020). Data demografi diperoleh hasil dari
54 pasien 77,78 % diderita oleh laki – laki dengan rata-rata usia 26-35 tahun (40,7
%), dengan pekerjaan terbanyak sebagai buruh harian ( 46,30%), status sudah
menikah (61,1 %) ,serta memiliki kebisaan merokok (74,1%). Hasil evaluasi
laboratorium CD4