Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa yang paling kompleks dan
menimbulkan beban berat bagi individu dan keluarga. Skizofrenia membutuhkan
tatalaksana jangka panjang karena merupakan gangguan yang bersifat menahun dan bisa
kambuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kualitas hidup pasien
skizofrenia yang mendapatkan terapi antipsikotik kombinasi antara risperidon dan
haloperidol dengan clozapine, risperidon dan haloperidol. Penelitian ini menggunakan
desain studi kohort, sampel 95 responden dengan sampling consecutive, kuesioner
EQ5D-5L versi bahasa Indonesia. Pengambilan data dilakukan secara prosfektif dari
bulan Maret-Mei 2020 di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat yang dilakukan
dengan metode pre dan post pada pasien rawat inap skizofrenia fase stabil dan fase
pulang. Analisis uji statistik menggunakan wilcoxon dan mann-whitney terhadap setiap
kelompok terapi, begitupula dengan sosio demografi pasien. Hasil uji beda mannwhitney

pre antara Kelompok A dan kelompok B baik versi pasien maupun perawat
didapatkan nilai p=0,937 (p>0,05) dan p=0,342 (p>0,05) artinya tidak ada perbedaan
antar pemberian kombinasi saat diawal pasien masuk fase stabil. Uji mann-whitney post
antar kelompok A dan kelompok B baik versi pasien maupun perawat didapatkan hasil
p=0,114(p>0,05) dan p= 0,781(p>0,05) artinya tidak ada perbedaan signifikan antar
pemberian kombinasi pada fase pulang. Uji wilcoxon pre-post terhadap kelompok A
mendapatkan nilai p=0,006(p