Ekstrak etil asetat daun Cantigi mengandung senyawa flavonoid yang memiliki
aktivitas sitotoksik. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh variasi suhu
proses pembuatan terhadap karakteristik nanopartikel gelatin ekstrak daun
Cantigi dan menguji aktivitasnya pada sel T-47D. Nanopartikel dibuat dengan
proses pembuatan menggunakan variasi suhu yaitu 40
C. Daun
Cantigi dimaserasi bertahap menggunakan pelarut n-heksan dan etil asetat.
Ekstrak etil asetat dikeringkan, dibuat nanopartikel dengan metode desolvasi
menggunakan polimer gelatin, glutaraldehid sebagai crosslinker. Nanopartikel
yang terbentuk dikarakterisasi ukuran partikel, zeta potensial, morfologi, FTIR,
Efisiensi penjerapan (%), dan diuji aktivitas sitotoksik dengan metode MTT
pada sel T-47D. Hasil yang diperoleh pada suhu 40
o
o
C, 50
o
C, dan 60
C yaitu:
ukuran partikel 71,5 nm; 102,7 nm; dan 120,0 nm. Indeks polidispersitas 0,330;
0,277; dan 0,371. Zeta potensial 13,95 mV; 0,45 mV; dan 13,25 mV. Aktivitas
sitotoksik (IC50) 126,60 bpj; 44,34 bpj; dan 41,32 bpj. Efisiensi penjerapan (%)
65,19%; 82,80%; dan 85,62%. Pada penelitian ini menunjukkan semakin tinggi
suhu maka semakin besar ukuran partikel. FTIR menunjukkan terjadi reaksi
taut silang pada gugus fungsi gelatin. Morfologi gelatin nanopartikel berbentuk
speris. Aktivitas sitotoksik nanopartikel gelatin ekstrak daun Cantigi memiliki
aktivitas sedang sampai sangat kuat.
o
o
C, 50
o
C, dan 60