Image of Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Disinfektan Berbahan Baku Eco-enzyme dari Limbah Organik Jahe Merah (Zingiber Officinale Roscoe), Kunyit (Curcuma Longa L.) Temulawak (Curcuma Zanthorrhiza Roxb.) dan Kencur (Kaempferia Galanga L.)

Karya Ilmiah Mahasiswa

Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Disinfektan Berbahan Baku Eco-enzyme dari Limbah Organik Jahe Merah (Zingiber Officinale Roscoe), Kunyit (Curcuma Longa L.) Temulawak (Curcuma Zanthorrhiza Roxb.) dan Kencur (Kaempferia Galanga L.)



Limbah kulit dan ampas dari jahe merah, kunyit, temulawak dan kencur dapat
diolah menjadi suatu eco-enzyme yang memiliki aktivitas antibakteri sehingga
dapat digunakan sebagai disinfektan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat
disinfektan berbahan baku eco-enzyme dari limbah kulit dan ampas jahe merah,
kunyit, temulawak dan kencur serta menetapkan aktivitas antibakterinya
terhadap bakteri Stapyhlococcus aureus dan Salmonella typhi dengan metode
koefisien fenol. Eco-enzyme dibuat dengan cara memfermentasikan limbah
organik, gula dan air selama 3 bulan, lalu dilakukan uji evaluasi yang meliputi
uji organoleptik, pH, kadar asam asetat, kadar fenol total dan koefisien fenol.
Selanjutkan eco-enzyme dibuat menjadi produk disinfektan dan dilakukan uji
evaluasi yang meliputi uji organoleptik, pH, bobot jenis dan koefisien fenol.
Hasil penelitian menujukkan larutan eco-enzyme baik dari formula I maupun
formula II berwarna coklat, beraroma asam, memiliki pH asam (< 4) dan nilai
koefisien fenolnya kurang dari 1. Hasil rata-rata kadar asam asetat pada ecoenzyme
formula
I
sebesar
0,84%
dan
pada
formula
II
sebesar
0,85%.
Hasil
ratarata
kadar
kadar
fenol
total
pada

eco-enzyme formula I sebesar 0,0033% dan
pada formula II sebesar 0,0058%. Sedangkan untuk produk disinfektan, baik
dari formula I maupun formula II dihasilkan larutan berwarna coklat, beraroma
lemon, memiliki pH asam, bobot jenisnya kurang lebih seperti air dan nilai
kofisien fenol yang kurang dari 1. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ecoenzyme
dari
limbah
kulit
dan
ampas
jahe
merah,
kunyit,
temulawak
dan
kencur

kurang
efektif

jika dibuat menjadi produk disinfektan karena dihasilkan nilai
koefisien fenol yang kurang dari 1.


Ketersediaan

FFESKF222019FFESKF222019Perpustakaan Fakultas FarmasiB A C A
D I T E M P A T

Lampiran Berkas

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
FFESKF222019
Penerbit Fakultas Farmasi Universitas Pancasila: Jakarta.,
Deskripsi Fisik
115 p.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN/NPM
2018210213
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
text
Tipe Media
Textbook
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain



Pencarian Spesifik


Judul:
Pengarang:
Penerbit:
Koleksi:
Lokasi:

Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this