Buah belimbing dikenal sebagai buah yang mudah busuk karena memiliki
kulit yang tipis dan tidak terlindungi, sehingga usaha untuk meningkatkan
umur simpan buah belimbing dengan menggunakan edible coating dari
kitosan.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan konsentrasi optimum edible
coating kitosan sebagai pengawet buah belimbing dewa. Sintesis kitosan
dimulai dengan demineralisasi dengan larutan HCl 1M 1:10 (b/v),
deproteinasi dengan NaOH 1M 1:10 (b/v), dekolorisasi dengan NaOCl 1%
1:10 (b/v), deasetilasi menggunakan NaOH 50% 1:10 (b/v). Edible coating
kitosan dibuat dengan konsentrasi 1%, 1,5%, dan 2% dengan cara melarutkan
5gram, 7,5 gram, 10gram, dalam vitamin C 1%. Karakterisasi serbuk kitosan
dalam penelitian ini antara lain, susut pengeringan 7,98%, kadar abu 0,79%,
rendemen kitosan 88,92%, viskositas 63,4 cps, pH 7,07 dan derajat deasetilasi
82,06%. Rata-rata diameter edible coating kitosan sebesar 7,89 mm, 9,91
mm, 14,60 mm, dan 19,58 mm. Rata-rata koloni untuk buah belimbing dewa
sebelum perlakuan edible coating adalah Angka Lempeng Total sebanyak
51,33 koloni dan Angka Kapang Khamir sebanyak 24 koloni. Rata-rata
koloni buah belimbing dewa setelah perlakuan edible coating kitosan dengan
konsentrasi 1%, 1,5%, dan 2% berurut-urut antara lain Angka Lempeng Total
sebesar 42 koloni, 39,67 koloni, 37,33 koloni dan Angka Kapang Khamir
sebesar 20,67 koloni, 18,33 koloni, dan 16 koloni. Kesimpulan dari penelitian
ini adalah edible coating kitosan dengan konsentrasi 2% lebih efektif
dibandingkan konsentrasi 1% dan 1,5% dalam menghambat pertumbuhan
bakteri dan jamur penyebab kerusakan pada belimbing dewa.