Tanaman buah naga merah (Selenicereus costaricensis) merupakan tanaman
yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Bagian batang tanaman buah naga
merah harus dipangkas pada proses pemeliharaan tanaman agar tanaman tetap
dalam kondisi ideal, namun pemangkasan ini menyebabkan batang tanaman
menjadi limbah. Batang tanaman buah naga merah memiliki aktivitas sebagai
antioksidan dikarenakan adanya kandungan metabolit sekunder salah satunya
adalah flavonoid. Untuk memperoleh senyawa flavonoid harus dilakukan
ekstraksi. Penelitian ini dilakukan untuk menetapkan kadar flavonoid total dan
aktivitas antioksidan dalam ekstrak etanol 70% batang tanaman buah naga
merah yang diekstraksi dengan ultrasonikasi. Penetapan kadar flavonoid total
dianalisis dengan metode spektrofotometri cahaya tampak menggunakan
pereaksi aluminium klorida pada panjang gelombang serapan maksimum 443,0
nm, sedangkan uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode peredaman
radikal bebas DPPH menggunakan microplate reader pada panjang gelombang
serapan maksimum 515,0 nm. Hasil penelitian didapatkan kadar flavonoid total
adalah sebesar 2,62±0,03% atau setara dengan 26,14±0,3 mgQE/g dan aktivitas
antioksidan dengan nilai IC50 didapatkan sebesar 81,49±0,26 bpj. Berdasarkan
nilai IC50 dapat disimpulkan ekstrak etanol 70% batang tanaman buah naga
merah memiliki aktivitas antioksidan yang kuat.