Temulawak dan kunyit merupakan tanaman yang mempunyai efek
menurunkan glukosa dan dapat menghambat enzim α-Glukosidase.
Temulawak dan kunyit mengandung kurkumin. Penelitian ini bertujuan untuk
menetapkan parameter mutu sediaan obat tradisional dalam bentuk serbuk
instan dan cairan obat dalam dan mengetahui aktivitas penghambatan enzim αGlukosidase
secara
invitro.
Pada
penelitian
ini,

dibuat formulasi cairan obat
dalam dan serbuk instan dari temulawak dan kunyit yang di ekstraksi dengan
maserasi hingga ekstrak kental, kemudian dilakukan freeze drying hingga
membentuk serbuk kering kemudian ditambahkan gula stevia, lalu dilakukan
parameter mutu sediaan, uji penghambatan enzim α-Glukosidase secara
invitro, penetapan kadar kurkumin, penetapan kadar flavonoid total. Hasil
kadar kurkumin serbuk instan sebesar 0,2947 % dan cairan obat dalam sebesar
0,0828 %. Hasil kadar flavonoid total serbuk instan sebesar 7,98 mgQE/g
ekstrak dan cairan obat dalam 15,08 mgQE/g ekstrak. Hasil uji penghambatan
enzim α-Glukosidase dari serbuk instan memiliki IC50 sebesar 36,06 µg/mL,
cairan obat dalam memiliki IC50 sebesar 44,68 µg/mL dan akarbose memiliki
IC50 sebesar 27,00 µg/mL. Simpulan hasil penelitian, serbuk instan dalam
memiliki aktivitas penghambatan enzim α-Glukosidase yang lebih tinggi
dibandingkan cairan obat dalam.