Belimbing wuluh merupakan tanaman yang dimanfaatkan oleh masyarakat
Indonesia, dimana salah satu kandungan metabolit sekundernya adalah flavonoid
yang dapat digunakan sebagai antioksidan dalam menangkal radikal bebas.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh waktu dan frekuensi
pengulangan ekstraksi daun belimbing wuluh terhadap rendemen dan kadar
flavonoid total menggunakan metode ekstraksi ultrasonikasi dan mendapatkan
kondisi optimum berdasarkan rendemen dan kadar flavonoid tertinggi. Penetapan
kadar flavonoid total menggunakan spektrofotometri cahaya tampak dengan
pereaksi aluminium klorida pada panjang gelombang 443,0 nm. Data yang
diperoleh dianalisis menggunakan anova one way. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada pengaruh nyata pada perlakuan waktu (P