Indonesia memiliki keragaman warisan nenek moyang dalam segi hal seni dan
budaya, sehingga banyak sekali kesenian dan budaya yang harus diperhatikan, dipelajari
serta dilestarikan agar tidak punah. Salahsatu warisan nenek moyang yang hampir punah
tersebut ialah permainan mainan tradisional. Oleh sebab itu, diperlukan wadah atau tempat
untuk melestarikan mainan tradisional yaitu dengan cara merancang museum mainan
tradisional. Museum mainan tradisional ini akan dirancang di pusat ibukota Jakarta dengan
menerapkan salahsatu karakteristik konsep perancangan neo-vernakular yaitu fictional
figurative. Unsur figuratif dikembangkan melalui beberapa bentuk alat mainan tradisional
dan cara memainkan mainan tradisional. Konsep tersebut diterapkan dalam alur zonasi
tapak, alur dalam bangunan dan bentuk bangunan.