Jamu biasanya dikonsumsi masyarakat Indonesia untuk membantu
mengatasi menjaga kesehatan, misalnya pada gejala masuk angin. banyak
terjadi kasus penambahan bahan kimia obat pada jamu disebabkan oleh
tingginya tingkat konsumsi jamu ini, terutama sediaan serbuk. Antalgin,
betametason, indometasin, parasetamol dan prednison merupakan bahan
kimia obat yang seringkali ditambahkan pada jamu masuk angin, sehingga
diperlukan metode analisis untuk mengidentifikasi bahan kimia obat
tersebut dalam jamu masuk angin. Penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh metode yang valid untuk identifikasi antalgin, betametason,
indometasin, parasetamol dan prednison pada jamu masuk angin
menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) fase balik
menggunakan kolom C18 Waters-Xbridge (ukuran partikel 5 µm, diameter
internal 4,6mm dan panjang 250 mm), dengan fase gerak dapar fosfat pH
3,72 dan asetonitril dengan sistem gradien, laju alir 1,0 ml/menit, volume
penyuntikan 10µl dan detektor Photo Diode Array Detector. Spiked sampel
dipreparasi melalui pemisahan dengan Solid phase extraction menggunakan
cartridge hydrophilic-lipophilic balanced untuk meminimalisir pengaruh
matriks. Validasi metode analisis meliputi uji spesifisitas dan batas deteksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa validasi metode ini memiliki rata-rata
perolehan kembali yaitu 87,93% (antalgin); 23,16% (betametason), 82,43%
(indometasin); 102,95% (parasetamol); dan 108,48% (prednison). Batas
deteksi berturut-turut yaitu 1,77µg/ml (antalgin); 1,82µg/ml (betametason);
7,9 µg/ml (indometasin); 1,23 µg/ml (parasetamol); dan 0,98 µg/g
(prednison).