Dragon’s Blood atau yang lebih dikenal sebagai jernang di Indonesia sudah
dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional sejak berabad-abad lalu.
Jernang memiliki aktivitas biologi dan farmakologi seperti antimikroba,
antivirus, antitumor, antikanker, antioksidan, antiinflamasi, dan aktivitas
sitotoksik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan,
aktivitas antiinflamasi, dan kadar total fenol ekstrak metanol beberapa jernang
(Daemonorops draco (Willd.) Blume) asal Medan dan Jambi. Serbuk simplisia
jernang diekstraksi menggunakan pelarut metanol dengan bantuan ultrasonik,
kemudian dilakukan pengujian aktivitas antioksidan dengan metode peredaman
radikal bebas menggunakan kontrol positif asam askorbat, pengujian aktivitas
antiinflamasi menggunakan metode penghambatan denaturasi protein dengan
kontrol positif natrium diklofenak, dan pengujian kadar total fenol dengan
kontrol positif asam galat. Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan
mempunyai aktivitas terbesar menghambat radikal bebas DPPH sebesar
65,85% oleh sampel DU-6 asal Medan dan terendah terdapat pada sampel DU3
asal
Medan
sebesar
45,96%.
Hasil
uji
aktivitas
antiinflamasi
ekstrak
metanol

jernang

pada konsentrasi 800 bpj tidak efektif, dengan metode penghambatan
denaturasi protein. Hasil kadar total fenol terbesar terdapat pada sampel Ampas
6 asal Jambi dengan 71,37% dan kadar total fenol terendah terdapat pada
sampel Ampas 3 asal Jambi dengan 17,53%.