Corona virus diseases 2019 (COVID-19) merupakan penyakit yang
disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-
2). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penapisan in silico dari senyawa
dalam daun bidara arab (Ziziphus spina-christi (L.) Desf.) dan kayu ular
(Strychnos lucida R.Br.). Beberapa reseptor yang divalidasi antara lain: 5R81,
5R7Z, 5R84, 6VSB, 6Y2G, 6VW1, 6LZG, 6W02, dan 2GTB, namun reseptor
yang memenuhi syarat RMSD adalah reseptor 5R7Y. Reseptor 5R7Y memiliki
reference ligand antara lain: JFM, DMS, dan CL sedangkan native ligand yang
digunakan JFM. Metode yang digunakan adalah molecular docking dengan
software PLANTS, YASARA, MarvinSketch, dan visualisasi asam amino
reseptor menggunakan PyMOL. Penelitian ini menggunakan klorokuin,
hidroksiklorokuin, darunavir, ribavirin, arbidol, remdesivir, lopinavir dan
camostat mesylate sebagai pembanding yang secara in silico aktivitas
penghambatan terhadap reseptor protease utama dibuktikan dengan score
docking yang lebih negatif dibandingkan dengan native ligand pada reseptor
PDB tersebut. Hasil penelitian didapatkan 25 senyawa kandidat obat pada daun
bidara arab (Ziziphus spina-christi (L.) Desf.) dari 27 senyawa yang diuji, dan 13
senyawa kandidat obat pada kayu ular (Strychnos lucida R.Br.) dari 26 senyawa
yang diuji. Kandidat senyawa obat diduga dapat menghambat reseptor protease
utama dengan aktivitas yang lebih baik berdasarkan score docking yang lebih
negatif dari score docking pembanding yaitu klorokuin, hidroksiklorokuin,
darunavir, ribavirin, arbidol, remdesivir, lopinavir dan camostat mesylate