Pada awal 2020, mewabahnya pneumonia baru yang bermula dari
Wuhan, Provinsi Hubei yang kemudian menyebar dengan cepat ke lebih dari 190
negara dan teritori. Wabah ini diberi nama coronavirus disease 2019 (COVID19)

yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2
(SARS-CoV-2). Penyebaran penyakit ini telah memberikan dampak luas secara
sosial dan ekonomi. Sambiloto (Andrographis paniculata Nees) merupakan
tanaman tropis yang sering digunakan untuk pengobatan. Tanaman ini diyakini
berpotensi mengobati maupun mencegah wabah virus COVID-19. Pada
penelitian ini dilakukan uji secara in silico dengan metode docking untuk
mengetahui senyawa lactone pada sambiloto yang berpotensi menjadi antivirus
COVID-19. Software yang digunakan pada penelitian ini adalah PLANTS,
YASARA, ChemSketch, dan Pymol. Langkah pertama dilakukan validasi internal
diperoleh Root Mean Square Deviation (RMSD) pada reseptor 5R7Y. Proses
docking dilakukan terhadap native ligand, senyawa pembanding dan masingmasing

senyawa uji dengan reseptor yang sama, Senyawa pembanding yang
digunakan sebagai kontrol positif ialah Hidroksiklorokuin, klorokuin, remdesivir
dan ribavirin.. Penelitian ini menghasilkan 3 senyawa aktif yang menginhibisi
reseptor 5R7Y yaitu Andrographolide, Deoxyandrographolide, dan
Neoandrographolide