Seiring perkembangan zaman, umat islam pada masa kini mulai mengalami kemunduran baik
kehidupan beragamanya, adab, dan nilai moralitasnya. Kemunduran inilah yang menjadikan
umat Islam menjadi korban dari perkembangan zaman. Sebagian dari mereka memisahkan
antara aktivitas rangkaian ibadah dengan kehidupan sosial sehingga kehidupan mereka tidak
seimbang. Dampak dari pemahaman inilah yang merubah citra dari masjid hanya berfungsi
tunggal yaitu semata-mata ibadah. Untuk memperbaiki keadaan tersebut, diperlukan sebuah
sarana atau lembaga yang fokus terhadap pembinaan masyarakat untuk mengembalikan fungsi
masjid yang sesungguhnya dan bangkit dari keterpurukan keadaan tersebut. Islamic Center
merupakan sarana untuk berkumpulnya komunitas Muslim berdiri sebagai lembaga keagamaan
yang memiliki beberapa fungsi baik fungsi keagamaan, fungsi sosial dan fungsi budaya.
Kabupaten Bogor memiliki rencana untuk membangun Islamic Centre yang dipusatkan di
daerah Bogor Barat yaitu disekitar Kecamatan Leuwiliang dan Kecamatan Leuwisadeng.
Pembangunan Islamic Centre ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
melalui pendidikan dan pengembangan di bidang kesehatan, ekonomi, sosial masyarakat dan
budaya. Tema yang diterapkan pada bangunan Islamic Centre yaitu tema Arsitektur
Regionalisme yang menggambarkan sebuah kearifan lokal masyarakat yang dibentuk dengan
wujud arsitektur dengan penggabungan langgam arsitektur masa kini dan masa silam dengan
menampilkan kekayaan identitas masyarakat setempat melalui kekayaan tradisi, sosial dan
alam sekitar dengan wujud bangunan, bentuk, orientasi, dekorasi dan ornamen. Diharapkan
perancangan dari Islamic Centre yaitu menyatu dengan kebudayaan dan masyarakat karena
pada hakikatnya Islamic Centre dibangun untuk kemashlahatan masyarakat dan menjadi
bagian dari masyarakat.