Pakan yang dikonsumsi dapat mempengaruhi populasi dan potensi probiotik
mikroflora usus mencit. Umbi porang (Amorphophallus muelleri Blume) sebagai
sumber karbohidrat (glukomanan) dan daun kelor (Moringa oleifera Lam)
sebagai sumber nutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah populasi
dan potensi probiotik dari mikroflora usus mencit yang diberi pakan berbasis
umbi porang, terigu dan kombinasinya dengan daun kelor. Perhitungan populasi
mikroflora (bakteri total, bakteri asam laktat, Coliform, Salmonella,
Streptococcus) dilakukan dengan metode dilusi. Skrinning isolat bakteri yang
berpotensi probiotik dilakukan berdasarkan ketahanan terhadap garam empedu
pada konsentrasi 0,3% dan 0,5% dan pH 2,3 dan 4. Karakterisasi morfologi,
fisiologi dan biokimia dilakukan pada isolat bakteri kolon mencit terpilih. Bakteri
total pada kolon mencit yang diberi pakan (porang, porang kelor, terigu, terigu
kelor, dan standar) berturut-turut dalam satuan log10CFU/ml sebesar (6.94; 8.19;
6.00; 6.43; 6.69), Coliform (6.74; 7.16; 4.33; 5.58; 5.33), bakteri asam laktat
(6.35; 7.31; 5.13; 6.28; 6.67), Salmonella (6.57; 6.70; 4.14; 5.12; 5.93), dan
Streptococcus (6.47; 8.04; 6.84; 6.69; 5.93). Jumlah bakteri mikroflora usus
mencit dari variasi pakan diperoleh 12 isolat. Skrinning potensi probiotik dari 12
isolat diperoleh 9 isolat yang memiliki ketahanan terhadap garam empedu dengan
konsentrasi 0,3%, 7 isolat pada garam empedu konsentrasi 0,5%, 3 isolat pada pH
4 dan 2 isolat pada pH 3 dan 2. Isolat UP-1 dan UP-2 yang berasal dari usus mencit
yang diberi pakan porang memiliki ketahanan terhadap garam empedu dengan
konsentrasi tertinggi (0.5%) dan terhadap pH paling rendah (pH 2). Dengan
demikian, populasi dan aktivitas probiotik mikroflora usus dipengaruhi oleh jenis
pakan dan khususnya mempengaruhi pada kelompok bakteri asam laktat.