Produk sampingan buah-buahan seperti kulit buah, melalui proses ekoenzim akan
memproduksi asam organik, yang memiliki manfaat diantaranya dapat
menghambat mikroba patogen. Untuk itu pada penelitian ini dilakukan proses
ekoenzim dari kulit jeruk keprok Citrus reticulata dan kulit pepaya Carica
papaya L. untuk mengetahui perbedaan potensi antimikroba terhadap
Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan Candida albicans. Telah
dilakukan fermentasi ekoenzim dengan tiga periode waktu berbeda, yaitu 1
bulan, 2 bulan, dan 3 bulan. Hasil dari penelitian ini didapatkan data bahwa
sampel ekoenzim dari kulit jeruk keprok Citrus reticulata dan kulit pepaya
Carica papaya L. mengandung asam organik, yaitu asam asetat dan asam laktat.
Pada uji potensi antimikroba, hasil terbaik adalah sampel ekoenzim pada bulan
ketiga. Didapatkan kesimpulan bahwa semakin lama proses fermentasi, semakin
kuat potensi antimikroba sampel ekoenzim terhadap pertumbuhan
mikroorganisme patogen.