Stres merupakan respon tubuh untuk mempertahankan homeostasis dari stressor.
Kondisi stres kronis dan berkelanjutan dapat mengakibatkan depresi. Depresi
adalah gangguan emosional dan jiwa yang terjadi akibat terganggunya
keseimbangan neurotransmiter pengatur mood di otak. Pemberian stresor secara
berulang melalui metode penggantungan ekor (Tail Suspension Test) dan
perenangan paksa (Forced Swimming Test) pada mencit akan menciptakan
keadaan depresi dan mengganggu keseimbangan neurotransmitter pengatur mood
pada mencit. Senyawa yang dapat mengatasi keadaan depresi disebut
antidepresan. Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antidepresan ekstrak
etanol 70% bunga telang (Clitoria ternatea) berdasarkan parameter Immobility
time pada metode perenangan paksa. Immobility time adalah jumlah waktu
dimana mencit tidak bergerak untuk melepaskan diri dari keadaan yang tidak
nyaman. Mencit dibagi menjadi 6 kelompok yaitu: kelompok kontrol normal,
kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif (fluoxetine 20 mg/kgBB),
dan 3 kelompok dosis ekstrak etanol 70% bunga telang (Clitoria ternatea) (100;
200; 400 mg/kgBB). Uji Platform yang di ukur menunjukan keberhasilan induksi
yang diberikan, uji dilakukan selama 5 menit memberikan nilai rata-rata jengukan
ke sisi tepi papan: 37 (kontrol normal), 16,5 (kontrol negatif), 16,5 (kontrol
positif), 14,5 (100mg/kgBB), 15,2 (200mg/kgBB) dan 13 (400mg/kgBB). Dari
hasil percobaan uji perenangan paksa (Forced Swimming Test) diketahui bahwa
dosis 400mg/kgBB ekstrak etanol 70% bunga telang (Clitoria ternatea) memiliki
efek sebagai antidepresan yang terbaik (97,6s). Berdasarkan hasil penelitian
bunga telang (Clitoria ternatea) memiliki aktivitas sebagai antidepresan.