Jahe merah dan kayu manis akhir-akhir ini menjadi marak konsumsi semenjak
pandemi covid-19, karena masyarakat mempercayai bahwa dapat
meningkatkan daya tahan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
aktivitas imunomodulator dari ramuan herbal kombinasi jahe merah dan kayu
manis dengan melihat jumlah sel makrofag terhadap tinta cina. Hewan uji yang
digunakan adalah mencit jantan galur DDY digunakan berjumlah 32 ekor yang
dibagi dalam 8 kelompok. Pada hari pertama semua mencit jantan, kecuali
kelompok I disuntikkan siklofosfamid 50 mg/kgBB intraperitoneal.
Selanjutnya, selama 7 hari kecuali kelompok II diberikan sampel bahan uji
sebagai berikut; kelompok III produk fitofarmaka 150 mg/kgBB, kelompok IV
jahe merah 2,6 g/kgBB dan kayu manis 0,52 g/kgBB, kelompok V jahe merah
2,34 g/kgBB dan kayu manis 0,39 g/kgBB, kelompok VI sebanyak 2,6 g/kgBB,
kelompok VII sebanyak 0,52 g/kgBB, kelompok VIII sebanyak 2,86 g/kgBB.
Pada hari ke-7 semua kelompok percobaan disuntikkan antigen tinta cina
secara intravena sesuai berat badan mencit. Pengamatan dilakukan dengan cara
mengukur absorban menggunakan spektrofotometri. Hasil penelitian
menunjukkan nilai rata-rata konstanta fagositosis dari kelompok 1 hingga 8
berturut-turut 0,06, 0,09, 0,07, 0,05, 0,07, 0,07, 0,01, dan 0,15. Analisis
statistik Mann-Whitney Test menunjukkan nilai P value dari dosis 1 (kelompok
4) dan kontrol positif (kelompok 3) adalah 0,224 dan 0,122 dimana nilai P
value lebih besar dari 0,05 dimana kelompok dosis memiliki aktivitas yang
sebanding dengan kelompok positif. Ramuan herbal kombinasi jahe merah dan
kayu manis memiliki aktivitas imunomodulator dengan aktivitas yang sama
dengan kontrol positif.