Detail Cantuman
Karya Ilmiah Mahasiswa
Perbandingan Ekspresi Cox-2 Sel Hepg2 Yang Diinduksi Parasetamol Pada Ekstrak Rimpang Jahe Merah, Kencur, Kunyit, Lengkuas Dan Temulawak Dengan Metode Elisa
Dian Ratih Laksmitawati - Kontributor
Diah Kartika Pratami - Kontributor
Organ hati memiliki fungsi dalam mendetoksifikasi senyawa kimia toksik,
tingginya konsentrasi zat tersebut dapat memicu efek hepatotoksik. Emponempon
seperti
jahe
merah,
kencur,
kunyit,
lengkuas
dan
temulawak
berperan
sebagai
hepatoprotektor.
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
aktivitas
hepatoprotektor
dari
kelima
ekstrak
kering
yakni
ekstrak
kering
jahe
merah,
kencur,
kunyit,
lengkuas
dan
temulawak
melalui
pengukuran
ekspresi
COX2
sel HepG2. Kultur sel merupakan tahap awal sebelum pengujian
sitotoksisitas dan hepatoprotektor. Uji sitotoksisitas untuk mengetahui
konsentrasi kelima ekstrak yang aman terhadap sel HepG2 dilakukan dengan
metode MTS. Uji hepatoprotektor dilakukan pada konsentrasi kelima ekstrak
berdasarkan hasil uji sitotoksisitas sebesar 5, 25 dan 125 μg/mL serta induksi
parasetamol 40 mM. Pengujian analisis kuantitatif molekul marker kelima
ekstrak juga dilakukan sebagai data pendukung fitokimia. Hasil uji
hepatoprotektor didapat berdasarkan penurunan ekspresi COX-2 yang
signifikan terhadap kontrol induksi parasetamol adalah ekstrak kering jahe
merah konsentrasi 25 μg/mL (28,88 ng/mg protein), ekstrak kering kencur
konsentrasi 125 μg/mL (45,31 ng/mg protein), ekstrak kering kunyit
konsentrasi 25 μg/mL (44,94 ng/mg protein), ekstrak kering lengkuas
konsentrasi 125 μg/mL (45,94 ng/mg protein) dan ekstrak kering temulawak
konsentrasi 125 μg/mL (28,82 ng/mg protein). Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan, kelima ekstrak memiliki perbedaan penurunan ekspresi
COX-2 pada sel HepG2 dengan aktivitas hepatoprotektor paling baik adalah
ekstrak kering temulawak konsentrasi 125 μg/mL serta besar kadar molekul
marker yakni gingerol pada ekstrak jahe merah sebesar 1,19 ± 0,007%, EPMS
ekstrak kencur sebesar 1,34% ± 0,25%, kurkumin ekstrak kunyit sebesar 1,44
± 0.007%, fenolik total ekstrak lengkuas sebesar 0,06 ± 0,00%, kurkumin
ekstrak temulawak sebesar 0,95 ± 0,75%.
Ketersediaan
FFESFM 232234 | FFESFM 232234 | Perpustakaan Fakultas Farmasi | B A C A D I T E M P A T |
Lampiran Berkas
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
FFESFM 232234
|
Penerbit | Fakultas Farmasi Universitas Pancasila: Jakarta., 2023 |
Deskripsi Fisik |
144 p.
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN/NPM |
2018210054
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain