Daun bidara arab (Ziziphus spina-christi L.) merupakan tanaman yang
mengandung salah satu senyawa flavonoid dengan kadar 1,5312%. Senyawa
tersebut memiliki khasiat untuk meningkatkan sistem imun tubuh manusia dan
berpotensi sebagai imunomodulator. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh
aktivitas ekstrak etanol 70% daun bidara arab sebagai imunomodulator pada tikus
putih jantan. Proses ekstraksi daun bidara arab menggunakan metode maserasi
selama 24 jam, dan dilakukan penapisan fitokimia, penetapan kadar air secara
Karl Fischer, penetapan susut pengeringan dan penetapan kadar abu secara
gravimetri. Uji aktivitas imunomodulator dilakukan secara in vivo terhadap sel
makrofag pada peritoneum tikus yang diinfeksi Staphylococcus aureus.
Percobaan dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan yang dilakukan selama 7 hari.
Masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor tikus. Kelompok I diberikan
aquadest sebagai kontrol normal, kelompok II diberikan NaCMC sebagai kontrol
negatif, kelompok III diberikan produk Phyllanthus niruri (Stimuno syrup)
sebagai kontrol positif, kelompok IV-VI diberikan ekstrak etanol 70% daun
bidara arab dosis rendah 100 mg/kgBB, sedang 200 mg/kgBB dan tinggi 400
mg/kgBB. Pada hari ke-8 kelompok II-VI diinfeksi dengan S. aureus. Hasil nilai
rata-rata aktivitas dan kapasitas fagositosis ekstrak etanol 70% daun bidara arab
dosis rendah (65,25% dan 448,5), sedang (73,5% dan 479) dan tinggi (79,75%
dan 537,25) menunjukkan aktivitas imunomodulator dilihat dari aktivitas dan
kapasitasnya, namun aktivitas imunomodulatornya lebih rendah dibandingkan
produk P. niruri dengan aktivitas dan kapasitas fagositosis yang lebih tinggi
(83,5% dan 601,75). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak
etanol 70% daun bidara arab mempunyai aktivitas imunomodulator, namun
aktivitas imunomodulatornya lebih rendah dibanding produk P. niruri.