Detail Cantuman
Karya Ilmiah Mahasiswa
Formulasi Dan Uji Makronutrien Mie Tepung Porang (Amorphophallus Muelleri Blume) Dan Daun Kelor (Moringaoleifera Lam) Serta Pengaruhnya Terhadap Kadar Glukosa Darah Manusia
Tingginya tingkat konsumsi makanan berbasis tepung terigu menjadi salah satu
penyebab meningkatnya prevalensi penderita diabetes melitus setiap tahunnya. Oleh
sebab itu dibutuhkan inovasi pangan fungsional berbasis nonterigu yang rendah
karbohidrat dan mengandung tinggi nutrisi. Indonesia kaya akan keanekaragaman
hayati yang dapat diberdayakan menjadi alternatif tepung terigu, di antaranya adalah
umbi porang dan daun kelor. Umbi porang mengandung glukomannnan yang dapat
menghambat absorpsi karbohidrat sehingga dapat mencegah diabetes melitus,
sedangkan daun kelor kaya akan nutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat mie
dari tepung porang dan daun kelor kemudian menguji kadar makronutriennya serta
menguji pengaruhnya terhadap kadar glukosa darah manusia sehat. Tepung porang
dibuat mie sesuai dengan sifat karakteristiknya yang mengembang dalam air. Mie
terigu dan mie porang-kelor dibuat secara segar dengan skala rumah tangga
kemudian diberikan kepada sepuluh responden yang memenuhi kriteria inklusi yaitu
laki-laki dan perempuan berusia 19-25 tahun, memiliki indeks massa tubuh (IMT) normal
2
yaitu antara 18.0-23.0 kg/m , untuk perempuan tidak dalam kondisi mengandung, tidak
menderita diabetes melitus, tidak memiliki riwayat gangguan gastrointestinal maupun
gangguan metabolisme glukosa, tidak merokok, tidak menggunakan obat-obatan terlarang,
dan tidak minum minuman beralkohol serta telah menandatangani informed consent.
Prinsip pemeriksaan kadar glukosa darah yaitu masing-masing responden berpuasa 10 jam
terlebih dahulu sebelum makan sampel mie kemudian diperiksa kadar glukosa darah puasanya
(menit ke-0) dan kadar glukosa darah pasca makan mie pada menit ke- 15, 30, 45, 60, 90, dan
120. Mie dari tepung porang dan daun kelor berturut-turut sebanyak 4,64% dan
1,79% menimbulkan respon glukosa darah responden yang lebih rendah dengan
selisih perbedaan respon glukosa darah sebesar 20,96% dibandingkan dengan mie
terigu. Terdapat perbedaan bermakna antara rata-rata respon glukosa darah
responden setelah makan mie terigu dan mie porang-kelor dengan nilai signifikansi
0,000 lebih kecil dari 0,05 melalui pengujian independent samples t-test. Dapat
disimpulkan bahwa mie tepung porang-kelor dapat dikonsumsi sebagai pangan
fungsional untuk mencegah diabetes melitus.
Ketersediaan
FFESFM2120 | FFESFM2120 | Perpustakaan Fakultas Farmasi | B A C A D I T E M P A T |
Lampiran Berkas
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
FFESFM2120
|
Penerbit | : Jakarta., 2021 |
Deskripsi Fisik |
97 p.
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN/NPM |
2017210155
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
text
|
Tipe Media |
Textbook
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain